Dalam beberapa tahun terakhir ini, plant based milk alias susu nabati semakin populer, terutama bagi vegan dan orang-orang yang punya intoleransi laktosa. Namun, dibanding susu hewani, apakah susu nabati benar-benar baik bagi kesehatan tubuh?
Jika tertarik untuk beralih dari susu sapi atau susu hewani lainnya ke jenis susu berbasis tumbuhan ini, sebaiknya Anda harus tahu dulu bagaimana perbandingan nutrisi dari keduanya secara lengkap.
Antara Susu Hewani dan Susu Nabati, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan Tubuh?
Sebagai panduan, berikut adalah 8 perbandingan antara susu hewani dengan susu nabati dari berbagai aspek.
-
Kalori
Secangkir susu sapi murni mengandung sekitar 150 kalori, sedangkan beberapa jenis susu nabati seperti almond atau oat memiliki kalori lebih rendah, antara 30 hingga 80 kalori per cangkir.
Ini membuat susu nabati menjadi pilihan yang lebih baik jika Anda memang ingin mengurangi asupan kalori untuk mengelola berat badan.
-
Protein
Protein adalah salah satu komponen penting dalam susu, terutama untuk pertumbuhan dan perbaikan otot. Dalam hal ini, susu hewani terutama susu sapi mengandung sekitar 8 gram protein per cangkir, sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Sebaliknya, kebanyakan susu nabati memiliki kandungan protein yang jauh lebih rendah, hanya sekitar 1-3 gram saja per cangkir, kecuali susu kedelai yang dikenal memiliki kandungan protein tinggi, bahkan bisa mendekati susu sapi.
-
Hormon
Salah satu kekhawatiran utama yang sering menjadi perhatian banyak orang mengenai susu hewani atau dairy milk adalah kandungan hormonnya.
Sapi yang diperah secara komersial sering kali berada dalam kondisi kehamilan yang konstan, yang menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam susu yang dihasilkan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan hormon-hormon ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara, rahim, dan prostat. Di sisi lain, susu nabati bebas dari hormon-hormon ini, sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
-
Lemak
Bicara soal lemak, susu hewani dan susu nabati memiliki karakter yang sangat berbeda. Susu hewani, terutama susu sapi murni, diketahui mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi.
Sementara itu, kebanyakan susu nabati, seperti susu almond atau kedelai, memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan lebih banyak mengandung lemak tak jenuh yang dianggap lebih sehat.
-
Gula Tambahan
Meski rendah lemak, sayangnya, ternyata kebanyakan susu nabati yang dijual di pasaran mengandung gula tambahan yang sangat tinggi, yang tentu saja dapat meningkatkan asupan kalori dan mempengaruhi kadar gula darah.
Di sisi lain, susu hewani mengandung gula alami dalam bentuk laktosa, sehingga jauh lebih aman bagi Anda yang ingin mengurangi asupan gula harian.
-
Minyak Tambahan
Kebanyakan susu nabati mengandung minyak tambahan, seperti minyak biji bunga matahari atau minyak kelapa, yang digunakan untuk meningkatkan tekstur dan rasa creamy agar menyerupai susu sapi.
Jika mengandung tambahan lemak jenuh atau lemak trans, tentunya ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Hal ini berbeda dengan susu dari hewan yang tidak diberi minyak tambahan, sebab sudah mengandung lemak alami.
-
Alergen
Sekitar 68% populasi dunia diperkirakan mengalami intoleransi laktosa, yaitu gula alami dalam susu hewani. Bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa, susu nabati menjadi alternatif yang lebih aman.
Namun, beberapa orang juga bisa saja memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam susu nabati, seperti kedelai atau kacang-kacangan.
-
Proses Pembuatan
Terakhir, susu hewani biasanya sudah melalui proses pasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya, namun proses ini juga dapat mengurangi kandungan beberapa nutrisi penting.
Sementara itu, susu nabati seringkali sudah diproses dengan lebih banyak tambahan bahan seperti pengental, pengawet, dan perasa buatan untuk meniru susu hewani, yang membuatnya terkadang jadi tidak sehat.
Sebenarnya, kedua jenis susu ini punya kelebihannya masing-masing, jadi selalu sesuaikan dengan kebutuhan kesehatan tubuh dan preferensi pribadi. Namun, jika ingin memilih plant based milk, pilihlah yang diproses secara alami dan tidak terdapat banyak bahan aditif.