Selain kaya akan rempah, proses masak kuliner Indonesia menjadi faktor lain yang menentukan rasa dan kualitas makanannya. Rata-rata makanan memerlukan waktu kurang lebih satu hingga dua jam saja untuk dapat dikonsumsi. Namun, ternyata ada kuliner yang memerlukan proses masak cukup lama.
Bukan hanya satu atau dua jam, proses masak kuliner ini bisa mencapai dua belas jam! Durasi tersebut dibutuhkan untuk membuat makanan matang agar bisa dinikmati. Lantas apa sajakah kuliner dengan proses masak terlama di Indonesia? Mari ketahui dalam pembahasan berikut!
Makanan Khas Indonesia ini Membutuhkan Proses Masak Hingga Berjam-jam
Jenis kuliner yang membutuhkan waktu masak lama berikut ini bukan hanya makanan utama, namun juga terdapat makanan pencuci mulut.
1. Lemang

Pertama, ada lemang sebagai santapan khas dari Sumatera. Kuliner ini terbuat dari beras ketan putih dan santan kelapa, yang dibakar bersama dalam buluh bambu berlapis daun pisang di bagian dalamnya.
Proses masak lemang secara tradisional membutuhkan waktu hingga 4 jam karena menggunakan bara api dan kayu. Bambu diposisikan miring, lalu balik jika sisi yang terkena api sudah layu. Proses pembakaran tersebut menghasilkan rasa lemang yang khas dan gurih.
Biasanya, suku Dayak akan memasak lemang ketika akan mengadakan pesta adat. Namun, semakin ke sini lemang mulai sulit ditemukan karena butuh keahlian khusus dan kesabaran untuk memasak lemang yang autentik.
2. Rendang

Terkenal sebagai salah satu makanan terenak di dunia, kuliner Indonesia asal Minangkabau ini memerlukan waktu hingga 6 jam untuk matang dan membuat bumbunya meresap sempurna. Kata rendang sendiri berasal dari kata ‘randang’ atau ‘merandang’, yang berarti lambat.
Lambat di sini mengacu kepada penerapan teknik memasak daging serta bumbu rendang yang perlu waktu berjam-jam, bervariasi tergantung banyak daging yang digunakan. Pemasakan rendang pun harus menggunakan api kecil agar daging menyerap bumbu, menghasilkan tekstur empuk, serta memiliki warna khas rendang yang coklat kehitaman.
3. Kue Delapan Jam

Selanjutnya, ada kue delapan jam dari Palembang yang memakan waktu selama delapan jam hingga kue jadi dan dapat Anda santap. Proses pembuatan kue yang cukup rumit dan membutuhkan kesabaran ini terbayar dengan rasa kue yang lezat.
Faktor yang mempengaruhi rasa khas kue delapan jam tidak lain adalah bahan kue yang berkualitas serta teknik masak dengan tungku kayu. Tidak sembarangan, para bangsawan pun suka menyantap kue ini pada zaman dulu. Jika tertarik mencicipinya, tentu Anda harus siap bersabar menunggu hingga delapan jam terlebih dahulu.
4. Dodol Betawi

Kuliner berikutnya adalah dodol khas Betawi yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis yang legit. Untuk mendapatkan tekstur dan rasa seperti itu, harus melalui proses memasak selama 12 jam! Bahan-bahan seperti tepung ketan, gula merah, gula pasir, serta santan akan dicampur menjadi satu.
Kemudian, adonan dodol tersebut dimasak di atas tungku kayu bakar dengan cara diaduk terus menerus tanpa henti hingga 12 jam. Teknik tersebut dilakukan agar adonan dodol tidak mengeras melainkan matang sempurna.
5. Gudeg

Pindah ke tanah Jawa, terdapat gudeg yang proses memasaknya bisa mencapai 24 jam! Kuliner ini terbuat dari nangka muda, santan, gula, hingga berbagai rempah. Nama gudeg itu sendiri asalnya dari bahasa Jawa ‘hangudeg’, yang artinya diaduk-aduk.
Ada dua tipe gudeg, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Tipe gudeg yang proses masaknya bisa mencapai 24 jam adalah gudeg kering, yang melalui dua kali masak dalam waktu satu hari dengan api kecil hingga kuah gudeg benar-benar mengering.
Lima kuliner Indonesia dengan proses masak terlama tersebut tidak mengecewakan dan banyak diminati karena rasanya yang nikmat. Kuliner tersebut benar-benar contoh dari pepatah bahwa “usaha tidak mengkhianati hasil”, bukan?